Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou. |
Musim panas 2021 masih di masa pandemi covid-19 ini kita di hadirkan series animasi Jepang yang berjudul Hige wo Soru. Soshite Joshikousei wo Hirou / Higehiro atau HIGEHIRO: Kucukur Janggut, Siswi SMA Kupungut (Muse Indonesia), animasi bergenre komedi-romantis garapan Project NO.9 ini mengadaptasi Light Novel karya Shimesaba yang pertama kali terbit pada tahun 1 Februari 2018.
SINOPSIS
Anime berjumlah 13 episode yang baru saja selesai pada selasa kemarin ini, menceritakan kisah Yoshida seorang pegawai kantor putus cinta yang menemukan anak SMA yang bernama Sayu ketika malam hari saat pulang ke rumahnya. Sayu yang kabur dari rumahnya di Hokkaido masih memaikai baju seragam SMA nya itu hidup berpindah-pindah tempat. Pada akhirnya Sayu menginap di kediaman Yoshida sampai setengah tahun sampai pada akhirnya ia kembali ke rumahnya di Hokkaido.
JUAL DIRI DEMI TIDUR NYAMAN
Cerita ini berfokus pada kehidupan Sayu yang semenjak kabur dari rumah ia hidup berpindah-pindah, menjual dirinya agar bisa tetap mendapatkan tempat tinggal.
Sampai dia akhirnya menemukan Yoshida yang satu-satunya pria yang mengizinkan dia tinggal tanpa meminta hubungan seks, selain itu Yoshida juga memperlakukan Sayu seperti memperlakukan anak SMA biasa yang kebetulan tinggal di rumahnya dan mendorong Sayu untuk berani kembali pulang dan menghadapi masalah rumahnya.
MEMANUSIAKAN MANUSIA
Poin inilah yang membuat Higehiro terasa spesial dimata penikmatnya dari cerita maupun perkembangan penontonnya, awalnya banyak penikmat anime menganggap anime ini adalah kategori Hentai yang hanya menawarkan visual pornografi semata, namun nyatanya Anime ini menyampaikan pesan bagaimana kita memperlakukan seseorang yang memiliki image negatif seperti Sayu yang nyatanya memang “pelacur” namun bagaimanapun ia juga manusia yang harus diperlakukan sebagai manusia.
Higehiro memakai Sayu untuk menampilkan pandangan bagaimana anak SMA yang memiliki banyak tekanan mulai dari kehidupan sekolahnya dan masalah rumahnya mampu berbuat hal sedemikian ekstrim. Sedangkan Yoshida menampilkan sikap orang dewasa yang tau dalam bersikap, Yoshida membawa ide Shimesaba agar Orang dewasa sebaiknya menjadi pembimbing dan penuntun dalam menyelesaikan masalah bagi anak-anak seperti Sayu di luar sana.
Overall ini adalah cerita yang menarik diikuti dengan ide cerita yang cukup “memancing” minat pembaca, Dengan mengabaikan aspek lain dalam anime ini skor 8/10 jadi angka yang layak untuk cerita yang diambil. Anime ini bisa ditonton secara Legal di Channel Youtube Muse Indonesia dengan dubbing Jepang dan Subtitle Indonesia.